Sabtu, 29 Agustus 2015

Tinjauan Umum Tentang Skripsi

Tinjauan Umum Tentang Skripsi
Sebelum membahas lebih detail tentang skripsi, khususnya tips dan seni memilih tema skripsi yang tepat, terlebih dahulu dikaji mengenai tinjauan umum skripsi, yang meliputi pengertian maupun persamaan dan perbedaannya dengan karya ilmiah lainnya.
Penjelasan tentang pengertian skripsi sangatlah penting. Sebab, saai ini ternyata masih banyak mahasiswa yang tidak mengerti perbedaan skripsi, tesis dan disertasi. 
Karena ketidaktahuan itulah, banyak mahasiswa yang mengerjakan tugas akhir (skripsi) layaknya mengerjakan tesis ataupun disertasi. Maka, tidaklah mengherankan bila banyak mahasiswa S1 sulit mengerjakan skripsi, karena mereka memahami skripsi layaknya tesis. Demikian halnya dengan banyak mahasiswa S2 yang memperoleh nilai tugas akhir (tesis) rendah lantaran tesis tak ubahnya skripsi.
Masalah itulah yang dikupas tuntas di buku ini. Namun, perlu dipahami bahwa buku ini hanya fokus membahas tentang skripsi, khususnya mengenai tips dan seni memilih tema skripsi yang tepat.

A.  Pengertian Skripsi
Pengertian skripsi, sebagaimana yang tertulis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah karangan ilmiah yang diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan pendidikan akademis.
Secara sederhana, skripsi ialah tugas akhir mahasiswa S1 dalam bentuk karya ilmiah yang berdasarkan hasil studi kepustakaan (Library research)  ataupun hasil penelitian-penelitian lapangan sebagai syarat memperoleh gelar sarjana strata satu. Skripsi inilah yang juga menjadi salah satu pembeda antara jenjang pendidikan sarjana (S1) dan diploma (D3).
Skripsi disusun oleh para mahasiswa sesuai dengan bidang studinya masing-masing. Skripsi yang disusun oleh mahasiswa memiliki tujuan untuk menyajikan hasil-hasil temuan penelitian secara ilmiah, baik penelitian kepustakaan maupun lapangan, yang berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Adapun yang harus diingat terkait itu adalah skripsi memiliki bobot penelitian dan ketajaman analisis paling rendah dibandingkan dengan tesis (tugas akhir jenjang S2) ataupun disertasi (tugas akhir jenjang S3). Jadi, skripsi hanyalah bersifat deskriptif. Artinya, kajian deskriptif dalam skripsi lebih dominan dibandingkan dengan kajian analitis. Selain itu, pokok masalah yang diulas dalam skripsi biasanya berjumlah satu atau dua.
Skripsi yang disusun oleh mahasiswa sebagai bukti kemampuan akademisnya, yang berhubungan dengan penelitian dan pemecahan masalah-masalah. Atas dasar itu, skripsi yang disusun olehnya harus dipertahankan dalam sebuah ujian lisan, bukan ujian tulis. Di beberapa perguruan tinggi, ujian skripsi dikenal dengan istilah pendadaran. Namun, di sebagian kampus yang lain, khususnya perguruan tinggi islam, ujian skripsi disebut munaqasyah

B.   Karakteristik Skripsi
Skripsi yang disusun oleh mahasiswa harus memiliki karakteristik orisinil atau hasil karya asli mahasiswa yang bersangkutan, bukan jiplakan karya orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan. Skripsi yang disusun oleh mahasiswa juga harus mempunyai relevansi dengan jurusan atau program studi yang dijalani olehnya. Misalnya, bila penyusun skripsi adalah mahasiswa hukum, tentu saja skripsi yang disusun membahas tentang hukum, bukan politik. Demikian sebaliknya, jika penyusun skripsi ialah mahasiswa jurusan politik, maka skripsinya membahas mengenai politik bukan hukum.
Penyusunan skripsi harus sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan sekaligus menggunakan bahasa indonesian yang baku, baik, dan benar menurut EYD (ejaan yang disempurnakan). Sebab, bahasa yang ditulis dalam skripsi bukanlah bahasa novel, cerpen, puisi, dan esai.
Skripsi yang disusun oleh mahasiswa juga harus memiliki manfaat teoretis ataupun praktis. Manfaat teoritis juga sering kali disebut manfaat akademis, yaitu skripsi dituntut memberikan kontribusi tertentu dari penyelenggaraan penelitian terhadap perkembangan teori dan ilmu pengetahuan bagi dunia akademis. Manfaat teoritis dapat meningkatkan konsep atau teori yang mendorong perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang digeluti oleh penyusun skripsi.
Sementara itu, yang dimaksud dengan manfaat praktis adalah skripsi yang disusun oleh mahasiswa harus memberikan kontribusi praktis, baik bagi individu, kelompok, maupun organisasi.

DAFTAR PUSTAKA
Halifudin, Hani. 2012. Tips Memilih Tema Skripsi.  Yogyakarta. DIVA Press(Anggota IKAPI).